Waspadalah Penipuan Saat Belanja Online di Tokopedia / Bukalapak
Artikel ini bukan menyatakan bahwa pihak Tokopedia/Bukalapak adalah penipu, melainkan seller-seller disanalah yang biasanya suka bermain nakal dan menipu para buyer. Saya sendiri adalah seller dan buyer dikedua marketplace tersebut, dan menurut saya keduanya memiliki sistem yang sangat baik dan cukup aman selama seller juga berlaku dengan jujur mengikuti rules/aturan yang ada. Saya pribadi lebih sering belanja online di Tokopedia ketimbang Bukalapak, menurut saya seller di Bukalapak banyak yang tidak jelas dan suka memanfaatkan celah aturan ketimbang di Tokopedia (ini hanya opini berdasarkan pengalaman).
Sayangnya selama masih ada celah, baik seller maupun buyer pasti akan selalu mencari cara untuk bermain curang, hal ini sering sekali terjadi khususnya pada barang/produk berupa gadget seperti smartphone dan aksesorisnya.
Dari pengalaman saya sebagai buyer/pembeli inilah beberapa bentuk penipuan belanja online di Tokopedia dan Bukalapak yang harus Anda waspadai:
1. Seller abal-abal yang ternyata seorang dropshipper
Sebenarnya hal ini tidak menjadi masalah selama barang yang mereka kirim sampai ketangan kita dan betul sesuai dengan yang dijanjikan, namun yang jadi masalah adalah ketika ada kendala misal barangnya rusak atau ingin diretur maka prosedurnya suka berbelit-belit, saya pernah membeli HP dan ingin minta garansi repotnya bukan main (karena tidak ada lokasi fisiknya), eh ternyata saya baru tau toko tersebut adalah seorang dropshipper yang menjual smartphone dari toko lainnya.
Cara paling mudah mengidentifikasi seller seperti ini adalah dengan melihat alamat tokonya apakah jelas atau tidak, mereka suka pintar memasukkan alamat toko yang ambigu, misal alamat toko di Mangga Dua Mall lt. 4, namun tidak dicantumkan jelas dengan persis nomor atau blok tokonya, selain itu nama brand/tokonya pun tidak ada, yang lebih mencurigakan lagi adalah suka terdapat perbedaan lokasi pengiriman saat Anda mengecek resi yang mereka berikan, selain itu biasanya tidak ada prosedur garansi yang jelas seperti barang harus diretur kemana dan sebagainya.
Jika Anda menemukan gejala-gejala diatas, bisa dipastikan toko tersebut adalah toko reseller/dropshipper, cara terbaik untuk menghindari toko seperti ini adalah dengan melihat review dan diskusi yang ada, selain itu kalau Anda masih ragu cek alamat/kontak yang mereka sediakan di Google/internet, biasanya toko resmi (yang memiliki fisik) sebagian besar mendaftarkan alamatnya di Google Maps/My Business.
2. Barang tidak sesuai dengan deskripsi atau deskripsi sengaja dibuat tidak jelas dan ambigu
Jujur saya paling jengkel dengan hal ini, khususnya saat berbelanja gadget seperti smartphone. Sekitar 3-4 bulan yang lalu saya membeli smartphone Xiaomi di Tokopedia dan saya sudah bertanya pada sellernya apakah romnya official (resmi) atau distributor abal-abal, lalu dijawab hanya rom global stabil.
Karena saya malas menunggu lagi (pertanyaan baru dijawab setelah seharian) saya belilah Xiaomi tersebut, dan alamak saya dapat rom distributor abal-abal yang suka ada iklannya di home dan suka ngehang/exit aplikasi sendiri secara tiba-tiba. Tentu saya kesal, saya sudah curiga karena sering melihat seller tersebut menjawab pertanyaan-pertanyaan secara ambigu, ditanyanya apa jawabnya apa, selain itu terlihat sekali seller cenderung menutup-nutupi kalau rom distributor tersebut abal-abal. Untungnya rom Xiaomi tersebut bisa saya flashing sendiri secara manual ke versi yang resmi/official.
Kasus ini sering sekali terjadi pada berbagai toko yang menjual smartphone, contohnya seperti iPhone refurbished pakai Grade A++ atau Grade super A++++ lah, padahal buyer bertanya apakah iPhone tersebut resmi refurbished dari Apple (CPO) atau tidak, bahkan lebih parah lagi barang refurbished suka tidak dicantumkan pada judul + deskripsi dan dijual layaknya barang baru seperti biasa. Saat ditanyakan apakah aksesorisnya original atau tidak, malah berputar-putar tidak karuan, inilah yang saya sebal dengan seller-seller tersebut.
Untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, lebih baik Anda diskusikan atau message lewat pesan pribadi ke toko tersebut, tanyakan secara rinci detail produk yang ingin Anda beli, karena jika tidak ditanya pastinya seller tidak akan menjelaskan kekurangan/cacat pada produk jualannya.
3. Penjual yang jelas-jelas ingin menipu (seller penipu)
Ciri-cirinya sangat mudah ditemui, mereka akan menjual barang dengan harga yang tidak masuk akal, isi deskripsi produk juga cuma asal copas tidak karuan, selain itu alamat dan reputasinya tidak jelas, ada 2 jenis kecurangan yang biasanya dilakukan yaitu:
- Mereka memasukkan resi palsu dan berharap Anda akan secara tidak sengaja menerima pesanan tersebut. Cara ini biasanya juga digunakan oleh seller-seller nakal untuk menunda-nunda waktu pengiriman, mereka bisa mengulur batas pengiriman dalam beberapa hari selama sistem belum mengcancel order secara otomatis.
- Cara yang sedikit lebih pintar adalah mereka betul mengirim barang yang dipesan, namun dikirim ke alamat yang berbeda (alamat temannya sendiri), jika pembeli (Anda) tidak hati-hati maka pesanan bisa tidak sengaja diterima (accept) atau selesai secara otomatis (batas tunggu penerimaan sekarang hanya 2 hari) dan uang Anda akan lenyap begitu saja.
Cara mengatasinya? Rajin-rajinlah mengecek status/reputasi seller dan juga status pengiriman barang, cek resinya juga di website JNE karena jauh lebih detail dan update ketimbang status resi di Tokopedia/Bukalapak.
Melihat perkembangan kedua marketplace tersebut, kemungkinan besar Tokopedia dan Bukalapak akan lebih banyak lagi menyentuh aspek kehidupan kita diluar kegiatan belanja online, seperti yang kita tahu sekarang Anda bisa membeli pulsa, voucher game, tiket kereta, bayar listrik, air, telepon, TV, BPJS, paket data dan lain-lainnya di Tokopedia, bahkan Bukalapak juga membuka penawaran investasi reksadana dengan BukaReksa.
Tanpa kita sadar mereka bukan sekedar memonopoli industri e-commerce melainkan juga transaksi-transaksi perbankan dan finansial, tidak heran mereka sering menawarkan berbagai program cicilan kartu kredit, pinjaman dana usaha, dan lain-lain (peluang profit tambahan).
Pada akhirnya kita sebagai pengguna (user) kedua marketplace tersebut harus pintar-pintar mengendalikan diri, jangan karena adanya diskon, cashback, bunga kredit 0%, dan gratis ongkir kita menjadi semakin konsumtif dan lupa diri, apalagi saat melihat gadget terbaru betapa mudahnya kita tergoda untuk membeli saat melihat cicilan yang ditawarkan begitu terjangkau (mereka pintar sekali langsung memajang simulasi cicilan dibawah harga produk).
Dari apa yang saya perhatikan, semua ini mengacu pada budaya yang semakin boros dan konsumtif, selain itu dampak negatif lainnya adalah mereka “seolah” mendukung penggunaan kartu kredit dengan terus memunculkan berbagai program yang memberikan potongan/diskon khusus untuk pengguna kartu kredit, jadi sebagai pengguna pintar-pintarlah dalam berbelanja online dan mengatur finansial Anda didunia yang semakin konsumtif ini.
ongkos kirim gratis emang menggoda gaesss
Omgkir gratis + cash back ,, bahkan lebih murah dripda konter depan rumah ,, gmana gk ngiler bisa diciciljugak
Dan barang dateng tanpa perlu di jemput
Haloo tokopedia , pada tgl 21 Mei 2018 pada jam 11.29 wib, ada yg memakai kartu kredit saya…dg nilai 1 jutaan dg transaksi 3 kali jd jumlah total 3 jutaan
kepada siapa saya harus menghubungi?
Terimakasih
loh kok bisa begitu gan,…?
somehow gue ga setuju tentang artikel memonopoli ecommerce. artikelnya kalo bahas penipuan ya penipuan aja.
lagipula, soal cicilan itu pilihan belanja, dan memancing untuk konsumtif, berarti emang kamunya aja yang konsumtif. punya kartu kredit bukan berarti doyan belanja kok.
Di tokopedia itu kemang banka hal yang lemah. Bergantung kita bagaimana memanggapinya. Misalnya sahaja, Toped tidak membuka alamat yang benar dari toko penjual. Kenapa hards di suebunyikan, yang nama toko ya harus jelas alamatnya. Jika toko peda tidak care dengan hal ini kedepan akan mrusak reputasinya sendiri. Banyak seller di tokopedia menampilkan foto foto yan copy paste. Pemebeli hendaknya banyaklah berkomunikasi pada sarana chat dengan penjual dari beberapa pertanyaan sebelum membeli akan dapat ditangkat itu rasional atau tidak, dan lakukan pula pengecekan ke beberapa website product resmi dan berata berata peluncuran produk. Apak diluncurkan di Indonesia atau tidak. Teruma gadget and elektronik. Jika tidak official diluncurkan di Indonesia sementara penal meberitahukan garnadi indonesia itu sudah pasti fake.
Tobat sudah belanja di Tokopedia sepertinya tempat kumpul para maling dan penipu, Para maling dan penipu ini adalah seller tapi bukan tokopedia, sudah 2X kena tipu dari 20X transaksi, yang terakhir tertipu karna barang yg di kirim tidak sesuai, niat untuk ramuan obat malah botol minyak angin yg isinya nga karuan, akhir saya buang jauh2 krn ada niat etikat tidak baik dari penjual. Agak aneh memang barang ilegal ada di lapak tokopedia, krn ingin bereksprimen eh malah di kadalin.
Barang smartphone atau tab: 1) Rating yang ada di produk teknologi tidak sesuai kenyataan….mungkinkah karena penjual juga merangkap admin…saya pernah iseng mengomentari salah satu seller top star, dan itu tidak dibantah….
2) Invoice produk teknologi disamakan seperti produk consummer good biasa seperti sabun mandi dan sikat gigi ….mustinya harus ada kode barang yang merupakan identitas suatu produk teknologi, seperti type, nomor batch, waktu produksi, kode produsen, dst. Sehinggaa kalau terjadi retur pembeli atau penjual tidak menggunakan kesempatan untuk curang dengan menampilkan bukti gambar barang yang tidak menjadi obyek jual beli.
Barang smartphone atau tab: 1) Rating yang ada di produk teknologi tidak sesuai kenyataan….mungkinkah karena penjual juga merangkap admin…saya pernah iseng mengomentari salah satu seller top star, dan itu tidak dibantah….
2) Invoice produk teknologi disamakan seperti produk consummer good biasa seperti sabun mandi dan sikat gigi ….mustinya harus ada kode barang yang merupakan identitas suatu produk teknologi, seperti type, nomor batch, waktu produksi, kode produsen, dst. Sehinggaa kalau terjadi retur pembeli atau penjual tidak menggunakan kesempatan untuk curang dengan menampilkan bukti gambar barang yang tidak menjadi obyek jual beli.
DI TOPED BANYAK PENJUAL PENIPU KARENA SISTEM ONLINE NYA YANG GA BENER