Perbandingan Tokopedia dan Bukalapak, Mana yang Lebih Baik?
Saya sampaikan dulu bahwa artikel ini adalah murni 100% opini dan tidak bisa dijadikan sebagai acuan standar/kebenaran yang ada. Setiap orang memiliki sudut pandangnya masing-masing, saya sudah pernah berjualan dikedua marketplace tersebut baik saat menjadi reseller maupun tangan pertama, karena itu disini saya akan memberikan perbandingan Tokopedia dan Bukalapak (menurut saya), dan platform manakah yang lebih baik dalam berjualan termasuk saat menjadi pembeli.
Kita sudah tahu kelebihan-kelebihan keduanya yang identik seperti harga termurah (karena penjual tidak dikenakan komisi), sistem yang transparan (karena kita langsung berhubungan dengan seller), dan transaksi yang jauh lebih aman (karena menggunakan rekening escrow).
Namun ada beberapa perbedaan yang menarik untuk dibahas baik dari segi buyer dan seller yaitu:
1. Keharusan mendaftar atau membuat akun (register)
Di Tokopedia kita wajib memiliki akun untuk berbelanja, artinya kita harus melakukan register terlebih dahulu sedangkan akun yang sudah terdaftar nantinya tidak akan bisa kita hapus (Tokopedia tidak menyediakan opsi untuk mendelete akun), jadi akun yang tidak terpakai ya tinggal didiamkan saja.
Sedangkan di Bukalapak ada pilihan untuk “beli tanpa daftar”, walaupun ujung-ujungnya tetap harus menggunakan email dan konfirmasi pembayaran seperti biasa, namun jelas lebih cepat dan praktis untuk mereka yang baru pertama kali belanja atau jarang berbelanja online di marketplace.
Memang untuk kedepannya jauh lebih baik mendaftarkan akun sehingga tidak perlu repot mengisi data-data kembali, namun tidak ada salahnya bukan memberikan opsi tambahan untuk “membeli tanpa register” kepada user, toh tidak semua user suka mendaftar karena nantinya bisa dijejali email/promosi produk yang sangat mengganggu.
Tokopedia = 0 | Bukalapak = 1
2. Order sebagai dropshipper
Ini adalah salah satu kelebihan yang paling saya suka dari Tokopedia yaitu terdapat “kolom dropshipper” sehingga siapapun bisa membantu menjualkan produk-produk yang kita pasang.
Dulu juga saya sangat sering menggunakan fitur ini sebagai reseller (dropship), terlebih waktu menjadi seller (importir) hampir 40-50% penjualan saya diorder oleh dropshipper. Fitur yang sangat simpel namun begitu powerfull, tampilannya pun tidak muluk-muluk, user hanya perlu memasukkan nama dan nomor telepon.
Sedangkan Bukalapak tidak menyediakan opsi ini, padahal di Indonesia banyak sekali reseller dan dropshipper (perkiraan saya sekitar 50-60% penjual online adalah reseller).
Mengapa fitur ini begitu penting? Karena:
- Memperluas market penjual diluar marketplace (pastinya reseller akan mempromosikan produk tersebut di channel marketing lain).
- Membuka peluang usaha untuk mereka yang ingin menjual secara online (toko online) dan sekaligus belajar menganalisa market/pasar yang ada.
Salah satu penyebab Tokopedia/Bukalapak bisa mendominasi e-commerce dalam negeri ini adalah karena marketplace menawarkan harga termurah dibandingkan situs e-commerce lainnnya seperti B2C bahkan daily deals.
Dan saya berani katakan penyebab Tokopedia sedikit lebih unggul dari Bukalapak sampai saat ini adalah karena adanya fitur dropship ini (ini hanya pendapat saya pribadi), percaya atau tidak Bukalapak membunuh momentumnya sendiri karena tidak memberikan kesempatan bagi dropshipper untuk berpartisipasi di platform mereka.
Tokopedia = 1 | Bukalapak = 1
3. Tampilan antarmuka (UI)
Tidak banyak yang ingin saya bahas mengenai user interface karena setiap orang memiliki seleranya sendiri-sendiri, diluar sana sudah banyak artikel yang membandingkan tampilan UI keduanya seperti penjelasan warna, menu dan UX-nya.
Ini hanya referensi saya pribadi, tampilan dan pengalaman menggunakan Tokopedia jauh lebih simpel, elegan dan intuitif, itulah kesan pertama kali saya menggunakan Tokopedia, sedangkan saat menggunakan Bukalapak saya kurang srek dengan warna janda yang ditampilkan serta menu-menunya yang sedikit membingungkan dan kurang intuitif.
Tokopedia = 2 | Bukalapak = 1
4. Kode unik transaksi dan selang waktu pembayaran
Saya memang sudah lama tidak berbelanja di Tokopedia apalagi Bukalapak, namun seingat saya:
- Tokopedia = 2 digit kode unik (dan uang inipun akan kembali ke saldo Tokopedia kita). Selang waktu pembayaran adalah 2 hari.
- Bukalapak = 3 digit kode unik (cenderung lebih merugikan dan dana ini tidak dikembalikan sama sekali). Selang waktu pembayaran (saat itu) hanya 10 jam.
Jelas kita tahu siapa pemenangnya.
Tokopedia = 3 | Bukalapak = 1
5. Reputasi penjual/merchant
Saya sangat suka dengan sistem Tokopedia dimana semuanya transparan bahkan pembelipun juga memiliki reputasinya sendiri. Setiap produk memiliki reviewnya masing-masing (terpisah) dan hasil feedback akan terkunci tidak bisa dihapus/diedit sama sekali.
Jelas ini memudahkan buyer dalam menentukan reputasi toko yang ada, namun kekurangannya adalah pembeli itu suka aneh-aneh, transaksi sudah berjalan lancar namun mereka hanya memberikan rating 3/5 bahkan ada yang memberikan reputasi 1/5 dan reviewnya adalah “terima kasih barang sudah sampai sesuai deskripsi, puas dan top deh”.
Baca juga: Sharing pengalaman top seller Tokopedia dalam membangun reputasi di marketplace
Untuk sistem di Bukalapak jujur agak memusingkan, karena feedback semua produk tercampur sehingga pembeli tidak tahu mana barang yang feedbacknya bagus dan tidak, yang lebih buruk lagi adalah penjual bisa menghapus feedback yang ada. Artinya sistem review disini tidak begitu transparan.
Tokopedia = 4 | Bukalapak = 1
6. Pencairan dana
Tokopedia hanya memproses pencairan dana pada hari kerja Senin-Jumat dan tidak memproses pada libur hari raya. Sedangkan di Bukalapak pencairan dana bisa dilakukan setiap hari termasuk hari Sabtu dan Minggu.
Jelas disini Bukalapak sedikit lebih unggul.
Tokopedia = 4 | Bukalapak = 2
7. Fokus perusahaan/startup
Berdasarkan kacamata pribadi dari apa yang saya lihat Tokopedia jauh lebih fokus pada produk dan fitur yang ada sedangkan Bukalapak cenderung fokus pada marketing dan exposure.
Yang saya perhatikan Bukalapak lebih sering nongol di media-media seperti TV dan melakukan berbagai online campaign termasuk melalui blognya sendiri.
Kebalikannya Tokopedia jarang terlihat di media/gembar-gembor marketing tapi sekalinya promo langsung menarik perhatian seperti menggunakan brand ambassador seorang artis yang sedang trend dan kabar investasi yang fantastis (pendanaan triliunan).
Selain itu Tokopedia jauh lebih fokus pada fitur-fitur produknya, seperti gold merchant, lucky merchant/lucky buyer, free returns, pre order, stock management, Instoped (integrasi dengan instagram), kolom dropship, dan statistik toko.
Bukalapak justru terlihat seperti meniru (copy) fitur-fitur Tokopedia ini, seperti harga grosir dan etalase, namun bukan berarti Bukalapak tidak memiliki ide original sama sekali, tetapi jelas kalau dibandingkan menurut saya fitur-fitur Tokopedia jauh lebih didepan dari Bukalapak.
Untuk urusan marketing saya rasa Bukalapak memang lebih menarik, tapi pada akhirnya produk tetaplah yang paling penting, toh user pasti akan memilih produk yang lebih baik. Good product will speak fot itself, produk yang bagus akan berbicara dengan sendirinya.
Tokopedia = 5 | Bukalapak = 2
Kalau kita lihat mulai dari data trafik, statistik, pemberitaan media, pendanaan dan apa yang sudah di klaim oleh kedua belah pihak maka jelas terlihat bahwa Tokopedia sedikit lebih unggul dari Bukalapak.
Saya sendiri secara pribadi lebih suka berjualan dan berbelanja di Tokopedia daripada di Bukalapak.
Saya tidak membenci Bukalapak dan bukan orang dalam Tokopedia, ini semua murni perspektif saya sebagai seller dan buyer dikedua marketplace tersebut. Harapan saya keduanya bisa menjadi perusahaan internet Indonesia yang membanggakan negeri ini dimata dunia dan sukses terus untuk tahun-tahun berikutnya.
Ada satu kritik tambahan yang ingin saya berikan pada kedua marketplace tersebut yaitu berikan pembeli (buyer) fitur untuk mengcancel order yang sudah terjadi. Karena terkadang banyak penjual yang menggantung pembeli selama beberapa hari tanpa kejelasan apapun, selang waktu penerimaan order adalah 3 hari, dan selang waktu seller untuk memproses pemesanan dan menginput resi bisa sampai 5 hari, artinya sebagai pembeli kita tidak bisa melakukan apa-apa setelah mengkonfirmasi pembayaran dan hanya bisa menunggu 3-5 hari sampai order tercancel oleh sistem dengan sendirinya.
Sistem cancel order ini hanya bisa dilakukan oleh pihak seller, sedangkan buyer hanya bisa pasrah kalau penjual tidak konsisten dengan janjinya setelah barang dipesan. So, semoga kedepannya opsi ini juga diberikan kepada pembeli demi kenyamanan bersama. Alternatif lain, buat masa tunggunya lebih singkat seperti 2 hari untuk menerima order, dan 3 hari untuk menginput resi. Selain itu konfirmasi penerimaan untuk buyer juga dipersingkat yang sebelumnya 3 hari menjadi 2 hari saja (just my opinion).
Skenario terburuk adalah kalau seller menerima order pada hari ketiga dan baru mengirim barang setelah hari kelima, artinya ada selang 8 hari pembeli harus menunggu tanpa bisa melakukan apapun, maka dari itu jauh lebih baik pembeli diberikan kontrol lebih untuk membatalkan order selang beberapa hari atau masa tunggunya yang dipersingkat.
Akhir kata kita doakan saja kedua marketplace tersebut tidak merugi (karena sampai sekarang belum ada profitnya), apa yang kita lihat sampai saat ini mereka masih saja membakar uang untuk promosi dan memberikan layanan gratis pada masyarakat Indonesia.
Permasalahannya hanya satu, bagaimana kalau nanti disaat mereka sudah kehabisan dana investor lalu muncul startup serupa yang menawarkan promosi lebih murah lagi seperti free service, diskon dan cashback? Seperti yang kita tahu musuh terbesar marketplace ini sekarang adalah sosial media seperti Facebook, Line, BBM, Instagram dan perlahan-lahan mereka (sosmed) sudah mulai merambah kedunia e-commerce. Bukan hal yang mustahil nantinya user berpindah ke platform lain hanya karena disana jauh lebih murah dan efisien.
Loyalitas user di Indonesia masih perlu dipertanyakan, mereka mudah sekali berpindah hati hanya karena toko sebelah menawarkan harga yang lebih murah. Sampai saat inipun Tokopedia dan Bukalapak bisa terus mendominasi e-commerce di Indonesia hanya karena 1 hal simpel yaitu mereka masih menawarkan harga termurah.
selalu suka dengan analisa bapak tentang bisnis online di web ini, sangat realistis, namun sedikit tambahan tentang perang harga di BL lebih renggang dibanding dengan TOPED, yang padahal peringkat mereka hanya terpaut 1angka menurut alexa, jadi menjual 1 barang di BL kadang sama profitnya dengan menjual 2barang di TOPED. jadi untuk seller baru masih lebih leluasa di BL. dan satu lagi pak shopee id sudah mulai merangsek masuk ke dalam persaingan, ditunggu ulasan nya tentang shopee id yah pak ^_^
sukses selalu..
Kalau saya dan suplier2 saya berjualan dulu di Toped dan BL pasang harganya sama jadi tidak ada perbedaan profit yg signifikan, namun memang cenderung penjualan saya lebih banyak di Tokopedia karena dibantu sama para dropshipper tadi (fitur kolom dropship).
Kebetulan untuk shopee saya pernah jadi initial merchant disana, jadi sebelum app-nya launching saya pernah diundang ke kantor shopee (garena) untuk menjual produk saya disana, jadi saya adalah salah satu penjual pertama disana.
Seingat saya dulu harganya tetap jauh lebih mahal (dibanding toped/BL), ya ujung2nya sama kaya lazada, blibli, dkk, jadi setelah beberapa bulan ga menghasilkan penjualan yang baik akhirnya saya tinggalkan dan tidak tahu lagi perkembangannya sampai sekarang.
Saya ingat dulu ada fitur gratis ongkir tapi kembali lagi harga sudah di markup 2-3x lipat, sama sekali tidak ada artinya. Intinya selama tokopedia dan bukalapak masih yang termurah (harga) maka merekalah yang akan memenangkan persaingan di Indonesia…
wah hebat sekali bapak, berarti saat itu bapak termasuk seller yang sangat prduktif yah, tidak heran ulasan di web ini selalu mengena ^_^
tapi menurut saya karena tidak adanya fitur kolom dropship di BL, membuat cust disana tidak lebih price whore seperti di TOPED. yang kebanyakan para DS yg mencari harga semurah mungkin.
satu lagi dari kacamata saya tolong di koreksi apabila salah yah pak, minta ilmu nya 😀
urusan warna dan nama, urusan instan buyer, ketidak lengkapan fitur di BL, urusan iklan tv BL yg lebih gencar di banding toped.secara sengaja atau tidak di sengaja mereka menarik pembeli luar jabodetabek dan bahkan luar jawa yg maaf belum semua mengerti menggunakan fitur, nama BL yg lebih mem bumi, dan lebih konsumtif atau mudah dipengaruhi iklan dibanding jabodetabek saat ini, walaupuuun kembali apa kata bapak setelah semua mengerti dan terbiasa belanja online akan membeli di TOKOPEDIA dan DS akan mati.
yasudah pak shopee kita lupakan saja..
sukses selalu pak ^_^
E-commerce seperti shopee, Blibli, dll itu mencari seller yang penting merchantnya memiliki stok barang (tangan pertama) bukan karena produktif atau penjualannya bagus, karena saya sendiri bukanlah seller besar..
Untuk urusan fitur BL/toped memang tergantung perpektif masing2, ada yg merasa lebih gampang fitur2 di BL, ada yg merasa lebih mudah fitur2 di Toped. Tinggal tergantung selera dan pemahaman orangnya aja…
Salam sukses juga pak Ilham 🙂
Shoppe sudah menjadi pesaing toped dan BL… malah kulakan termurah di shopee sekarang.. cuman shoope UInya kurang keren 🙂
shoppee lebih mengandalkan ui for mobile yang bagus.a
Saya prefer belanja di tokopedia juga yah. apalagi kasus lamanya refund pada saat transaksi di bukalapak. bahkan saya berani bilang untuk JANGAN PERNAH BELANJA DI BUKALAPAK. pintar sekali seller2 di sana memanfaatkan celah aturan BUKALAPAK dimana bila lebih dari 4 hari (kalau saya tidak salah) sesudah upload nomer resi (baik palsu atau tidak), dana akan langsung diteruskan ke seller. kasus yang menimpa saya adalah seller sengaja meng-upload nomer resi yang salah berulang-ulang sehingga batas waktu dana disimpan di bukalapak sudah terlewati, saya minta transaksi dibatalkan tapi BUKALAPAK terus meminta saya bersabar. Sodara dan sodari tahu, baru sekitar 2 minggu transaksi akhirnya dibatalkan. tapi hingga sekarang pun refund belum saya terima. jadi JELEK SEKALI PELAYANAN BUKALAPAK!!
Sebenarnya bukan salah bukalapaknya tapi sellernya aja yg abal2…
Emang sayang sih udah buat sistem rapi2 tapi usernya masih suka ngakalin aturan.
Di tokopedia juga banyak seller abal2 yg suka manfaatin celah, terutama fitur dropshipnya, jadi seller ini cuma dropshipin barang yg ada dilapak seller lain (lapaknya masih di tokopedia juga), ibarat makelar dalam selimut…
Tambahan:
– positifnya: Bukalapak, sekarang hanya memberi jeda waktu 2 hari, baik untuk pengiriman (sejak dibayar pembeli sampai resi di-input penjual) dan untuk transaksi dianggap selesai (sejak barang diterima dan tidak ada konfirmasi dari pembeli).
– negatifnya: Bukalapak, sekarang malah mencharge kode khusus kirim uang menjadi 4 digit. Contoh: belanja 1.500.000, maka ditransfer 1.501.735.
Wow luar biasa sangat membantu informasinya … Saya tambahkan menurut saya pribadi untuk Desember BUKALAPAK lebih sempurna sekarang saya perhatikan ketimbang Tokped (mohon dievaluasi) sekali kritik bukalapak di FORUM langsung banyak perubahan signifikan, berlawanan dengan tokped ternyata …. mulai dari pelayanan informasi, call centre interaktif dan kemudahan menjalankan serta mencerna informasi sekarang tersaji secara terperinci di app bukalapak … Ini imbas dari pelayanan tidak bersahabat tokped yang sepihak bertubi tubi banyak keluhan di forum forum tidak terselesaikan para tokopeders beralih sedikit demi sedikit KEMBALI ke BUKALAPAK sebagai pilihan UTAMA yang NYAMAN … Dan ini terus berputar sepertinya dimana 2 ecomers ini saling menyempurnakan kemudahan layanan dimana jika ada celah yang merugikan maka pengguna menjadi Jantung tolak ukur Kesuksesannya … KUNCINYA PELAYANAN harus terpenuhi … Saya cinta Tokped tetapi sistem informasi dan pelayanannya saya berani bilang menyedihkan sampai saat ini Call Centre Tokped apakah ada ? terlebih mengenai status dana dana yang ditahan oleh tokped tanpa ada status, pemberitahuan, notifikasi, email, atau kepastian secara tertulis jika ada kendala ini jadi boomerang tokped dalam memberikan informasi, DIMANA KEBERADAAN dan kenyamanan UANG pengguna tidak tersaji dalam informasi … Akhirnya semoga 2 kompetitor ini dapat lebih meningkatkan lagi dari segi pelayanan informasi …
Yup benar sekali dan yg paling utama menurut saya notifikasi jauh lebih bagus di Buka Lapak.
Pengalaman pribadi saya pada bulan mei 2018 saya beli barang di BL dan Toped tapi memang notifikasi di BL lebih baik dibanding Toped.
saya lebih prefer dengan tampilan dan kemudahan navigasi dari Tokped, namun saran untuk Tokped agar pelayanan customer servicenya lebih diperbanyak. Setau saya utk komplain hanya bisa melalui twitter, sebaiknya tokopedia berani untuk menyediakan fasilitas webchat di website atau app tokopedia-nya agar segala pertanyaan dan keluhan pelanggan dpt langsung terjawab
Saya pengguna baru yang akan membuka toko ditokopedia sebagai dropshiper. Barang yang saya dapatkan dari berbagai tempat luar kota, sehingga ongkos juga berbeda-beda. Saat akan membukatoko di tokopedia kita sebagai calon seller diminta untuk mengisikan alamat pengirim. Apakah sebagai seller nantinya kita diminta mengisikan alamat pengirim per item yang kita unggah? mungkin ada masukan dari om solusik.com ?
Saya rasa tahun 2017 peluang dropship sudah tidak lagi prospektif untuk dijalankan (menurut saya pribadi).. Apalagi kalau jadi dropshiper di marketplace seperti Toped/BL saya rasa hampir tidak ada peluangnya sama sekali…
Kalau mau tahu alasan/penjelasannya ada disini –> http://solusik.com/peluang-reseller-dropship/
Untuk dropship disarankan semua suplier ada di 1 kota yg sama, lebih bagus lagi kalau 1 kota dengan anda. Kalau alamat pengirimnya beda2 selain ribet ngitungin ongkirnya, nantinya juga akan lebih mudah terdeteksi oleh pembeli kalo ternyata anda adalah reseller…
Terimakasih atas sarannya km solusi. Sukses selalu!!!
bagi saya sebagai buyer lebih senang belanja di BL walaupun saya akui untuk detail transaksi dan ketersidaan stock barang Tokopedia lebih lengkap. Tapi bagi saya ato mungkin masyarakat Indonesia yg cendrung lebih suka yang simpel2 aja, tampilan menu, browsing barang di BL lebih mudah dipahami dan loadingnya lumayan cepat. Termasuk juga CS BL lebih fast Respon (walo kadang2 sampe berjam2 saya menunggu balasannya). Intinya, apabila buyer ingin membeli barang ato produk, harus lebih jeli melihat reputasi, ratting, feedback seller ybs.
Saya sebagai buyer terbiasa transkasi melalui Toped dibandingkan BL.
Karena awalnya saya survey harga, ternyata Toped memang lebih murah.
Respon pelyanan Toped juga bagus dan cepat, walaupun hanya menggunakan email. Sangat disayangkan Toped tidak memiliki Call Center.
Nah baru saja saya cek akun BL, ternyata banyak pesan Spam yang masuk, dan BL tidak menyediakan fitur hapus pesan. Sudah report Spam ke BL, tapi masih belum terhapus. Repot juga ya kalau pesan tidak biaa dihapus.
Saya coba tanya ke Blog BL, ternyata yang tidak bisa dihapus itu adalah Pesan dan barang dagangan.
Entah apa pertimbangan BL membuat aturan yang kaku, mungkin ada yang bisa memberi pencerahan?
Memang pesan/barang dagangan sebaiknya tidak bisa dihapus karena untuk menjadi bukti kalau ada apa2 misal ada modus penipuan via message dan semacamnya…
Seperti di Kaskus aja kita ga bisa hapus thread/postingan/lapak yg kita buat sendiri (kecuali dihapus oleh moderatornya) karena banyak modus penipuan diforum kaskus, kalau bisa dihapus nanti jejaknya malah ga ketahuan…
Setuju sekali dgn Reviewnya Tokopedia User interfacenya mudah dan enak dimata.
Harganya murah,navigasi jelas.Yg ngereview jelas.
Ane tiap bulan ada saja yg dibeli di Tokopedia hehehe.
Lebih mudah di Bukalapak dan ramai di bukalapak di bandingkan dgn Tokopedia, aku pelaku di dua toko online, maka aku berani bicara ini apa adanya, tokopedia tdk transparan jika soal toppush produk, tdk seperti di bukalapak klo push produk terlihat dan transparan, fitur tokopedia agak sulit, dan tak semudah di Bukalapak
masing-masing punya kelemahan dan keunggulan ! kelemahannya tokopedia pitur2 agak ribet, dan tdk transparan soal produk yg di promo ditayang apa tdk di fitur tokopedia, ini yg aku rasakan langsung krn aku pelaku. Bukalapak fiturnya lebih mudah dipahami untuk semu kalangan, dan bukalapak pasarnya lebih ramai dibandingkan tokopedia, dan banyak menawarkan program yg membantu masyarakat seperti bukareksa, bukaagen, bukaemas, dan kerjasama dgn act untuk program bantuan kemanusiaan, itu keunggulannya Bukalapak, saya pelaku/seller di Bukalapak dan Tokopedia jadi tahu persis keunggulannya dan kelemahannya masing-masing toko online. Menurutku Bukalapak paling best diantara yg lain ini kenyataan lo. bukan aku subyektifitas semua aku yg merasakan bahwa paling bagus tetap Bukalapak, dlm program promo barang dia juga transparan ketika top up promo barang langsung terlihat barang di promo berada diurutan atas, tdk seperti di tokopedia tdk transparan dan tdk terlihat barang yg dipromo dgn biaya ada diurutan berapa entah dan misterius, Bukalapak Is the best
bener juga nih.. tranparan, nyaman, bukalapak milik bangsa
masing-masing punya kelemahan dan keunggulan ! kelemahannya tokopedia pitur2 agak ribet, dan tdk transparan soal produk yg di promo ditayang apa tdk di fitur tokopedia, ini yg aku rasakan langsung krn aku pelaku. Bukalapak fiturnya lebih mudah dipahami untuk semua kalangan, dan bukalapak pasarnya lebih ramai dibandingkan tokopedia, dan banyak menawarkan program yg membantu masyarakat seperti bukareksa, bukaagen, bukaemas, dan kerjasama dgn act untuk program bantuan kemanusiaan, itu keunggulannya Bukalapak, saya pelaku/seller di Bukalapak dan Tokopedia jadi tahu persis keunggulannya dan kelemahannya masing-masing toko online. Menurutku Bukalapak paling best diantara yg lain ini kenyataan lo. bukan aku subyektifitas semua aku yg merasakan bahwa paling bagus tetap Bukalapak, dlm program promo barang dia juga transparan ketika top up promo barang langsung terlihat barang di promo berada diurutan atas, tdk seperti di tokopedia tdk transparan dan tdk terlihat barang yg dipromo dgn biaya ada diurutan berapa entah dan misterius, Bukalapak Is the best. Malah akun aku di tokopedia aku tinggal mengingat sepi pasar, tdk transparan untuk promo2 barang yg aku jual tdk terlihat tayang diurutan berapa maka sepi pengunjungnya, jangankan pembeli laler aja ga nempel. Sangat ramai pasar online dibukalapak krn transparan dan lebih mudah tdk ribet2 ! Bukalapak tetap Joss
2 hari yg lalu order via toped, status transaksi msh diproses, konfirmasi ke penjual tidak ada respon, konfirmasi ke toped diberi solusi menunggu hingga senin kl g selasa (4 hari kerja) tidak termasuk sabtu/minggu, jeda yang cukup lama, dan belum tentu barang ok yg dikirim.
saya sebagai pembeli lebih suka bukalapak, karena sering ada gratis onkir,jualbeli online itu memang yang jadi pertimbangan pembli adalah ongkirnya ,menurut saya lho
1000% Ane pilih TOKOPEDIA! Ane salah satu seller & buyer di BL dan Tokopedia sudah beberapa tahun ke belakang!
Di BL, ada aturan yg pembeli ga sangat jeli, “Jika barang kosong maka barang bisa diganti dengan produk sama dari manajemen BL”, wah wah ini sih engga banget, semenjak itu ane menolak belanjar lagi di BL. Dan sudah bayar TOP UP di Bukalapak jualan ga ada yg laku, kayanya sih karena harga2 di BL di pantau sama org2 BL dan org2 BL lah yg mengedepankan jualan produk mereka sendiri. Jadi di BL menurut saya supplier nya ya org2 BL sendiri, ga fair banget!! Dan ane cek2 produk dagangan ane di BL sudah pada ga ada, dan mau upload dagangan lagi sudah ga bisa ga tau ke napa, mungkin di blok haha karena tulisan ane di blog tentang BL.
di Tokopedia, sampai skrg jualan lancar! Ane pun selalu belanja di si hijau Tokopedia,
Pokoknya say NO untuk BUkalapak, YES Tokopedia!
Ane pyurrr penjual dan pembeli di marketplace keduanya bukan pekerja Tokopedia ya! Ane malah menyarankan JANGAN PERNAH BELI DI BL hahaha ngeri ngeri sedap!
Sy pembeli dan sm sekali ga onh ke penjual hehe.. sy sdh bbrp thn pembeli di tokped, entah knp mgkn krn sudah terbiasa ke semua dibandingkan dgn tokped.. selain tokped, brp kali beli di lazada or zalora, krn ada fitur COD nya.
Sy baru 3 kali belanja di BL yg paling mengganggu adlh kode unik tdk dikembalikan , mgkn mengira sy org yg pelit, bukan masalah itu, harusnya di awal interface saat pembelian , diberi tahu kalau kode unik tidak di kembalikan, mgkn sy yg krg jeli atau krn terbiasa belanja di tokped. Itu aja sih..
Selama ini lebih sering shoping di toped. Lebih friendly aja dan kayaknya lebih murah dibanding BL.
Yang belum diulas, mengenai segmen pasar dari 2 platform ecommerce ini, apakah mereka membidik segmen konsumen yg sama (bawah, menengah atau menengah atas)?
1 lagi, virtual account di toped sangat memudahkan dan tidak perlu lagi kode unik.
Semoga keduanya dapat terus tumbuh dan saling menguntungkan dengan pengguna akun.
Buat seller, kalo di tokopedia gak perlu kyk di bukaiklan bukalapak yg byr ini itu buat pake facebook ads ataupun google ads. Di Tokopedia dah otomatis.
Scr biaya, jelas lbh murah di tokopedia. Hasil penjualan jg sama kok. Sementara ini, dr sisi ini Tokopedia lbh unggul mnrt sy.
For me, as seller and buyer. BukaLapak still the best ecommerce. Why? Because what you see in this article is already outdated! First, Dropshipping is now supported in BukaLapak. Second, you are complaining about transfer code that is not being returned after the transaction completed? Well, you can choose another method of payment which is so many method is supported right now for example BCA KlikPay that didn’t charge you for having transaction in BukaLapak. Third, have you ever tried BukaLapak Apps in Android vs Tokopedia Apps in Android? BukaLapak way much faster than Tokopedia in Apps usage. You are telling that BukaLapak features is not as much as TokoPedia? See it your self right now. Because almost anything you can do in BukaLapak from buying gold, stock, digital payment, recurring order, well please update your knowledge of BukaLapak. Last but not least, you are talking about user interface? It’s lot better in BukaLapak and it loads faster wheter in browser or Apps, you have to admit it.
Saya penjual di kedua marketplace tersebut, sudah beberapa tahun jualan pernah sekali mengosongkan semua barang dagangan di bukalapak, krn yaitu tadi, sepi, beli paket push penjualan sama saja, remit pengembalian dana ke penjual lama jauh lbh cepat oleh tokopedia. dan sekarang sepertinya saya akan mengurus akun tokopedia saja. krn pertimbangan penjelasan dari para sahabat diatas dan atas keinginan saya sendiri. sehat dan sukses selalu. terimakasih
Saya buyer di keduanya. Baru -baru ini merasakan beda keduanya pada saat flash sale (TP)/flash deal (BL).
Perbedaan:
1. TP: ketika seller membatalkan penjualan yg kadung sudah kita menangkan, misalnya harga barang RP 350.000 dijual Rp 25.000, TP berani bertanggungjawab dengan mengembalikan uang sebesar HARGA ASLI barang yaoitu Rp 350.000. Sementara BL hanya mengembalikan uang sebesar harga flash deal dan akan memberi sanksi kepada seller semacam berupa pengurangan nilai.
2. TP: karena bank saya (Bank Mandiri) sedang bermasalah Klikpay-nya, terpaksa saya membayar dengan transfer manual, di TP ada kode unik 3 digit dan setelah barang sampai ke saya, uang kode unik ini kembali ke saldo saya. Sementara BL, saya baru mengalami kejadian pahit saat flash deal, menang barang harga asli seharga Rp 23000, dengan harga deal RP 10000, diberi kode pembayaran Rp 1x.xxx, melebihi harga barangnya. Karena terbiasa pakai klikpay dan karena di TP uang kode unik ini kembali ke kita, saya tranfer pembayaran ke BL tanpa mikir panjang (saya tidak tahu kalau uang kode unik ini tidak dikembalikan ke buyer). Setelah barang diterima, saya tunggu2 kok nggak ada uang dikembalikan dan setelah melayangkan complain, dijawab kode unik untuk melancarkan pembayaran, dikomplain lagi mengenai kode unik 5 digit, dijawab lagi angka digit besar karena jumlah buyer banyak. Sejak saat itu, saya menilai etika bisnis BL sangat buruk, yang menilep uang kode unik.
Beberapa jam lalu saya mendapat notifikasi balasan complain saya, bahwa sedang difollowup ke tim terkait, dan beberapa menit lalu saya mendapatkan uang kode unik tersebut di BukaDompet saya. Dengan ini, saya perlu mengoreksi penilaian saya, bahwa BukaLapak membuka diri untuk mendengar keluhan dan melakukan tindakan ke arah perbaikan.
Artikel yg sangat menarik, perbandingan keduanya memang sama2 imbang ada kelebihan dan kekurangan. saya sendiri sebagai buyer lebih sering di tokopedia karena sudah terbiasa dari pertama kali. Dan sering juga bertansaksi lwt Bukalapak seandainya barang yg dicari di tokopedia tidak ada. Yang paling menonjol di tokopedia menurut saya reputasi penjual, sebelum bertransaksi yg saya liat pertama kali adalah reputasi dari penjual tersebut. Jika barang yg mau saya beli penjual reputasinya bagus meskipun harga sedikit mahal itu yg saya pilih meskipun penjual lain lebih murah. Untuk kelebihan bukalapak aplikasi di HP maupun pc sangatlah ringan, mengingat domisili di papua yang koneksi terbatas. Untuk status pengiriman bukalapak yg selalu update. Intinya keduanya adalah sarana bertransaksi yg aman dan seseorang lebih terbiasa menggunakan yang mana antara keduanya, itu yang baik..
Klo ane lebih ke tokopedia, mungkin karena sudah terbiasa, tapi sy ada rencana mau coba bukalapak juga, mudah2 an berhasil, selamat berbelanja.
Saya masih pemula berjualan di Bukalapak dan selama saya jualan belum ada satupun yang mau beli produk saya, apa karena sepi peminat. Dan saya mau coba buka toko juga di Tokopedia mudah-mudahan bisa laku produk yang saya jual.
Saya pajang barang dari april dan baru september datang pembeli pertama (setelah ssya lupa kalau pernah posting iklan itu). Tapi jujur saja semenjak pembeli pertama, saya iseng menambah barang dagangan dan pembeli-pembeli baru berdatangan. Jadi sebenarnya kalau belum ada pembeli karena belum ada yang minat saja, dan kalau ingin cepat mendapatkan pembeli pertama hal yang harus dilakukan adalah mengiklankan dagangan dengan variasi yang banyak sehingga lebih cepat menarik calon pembeli pertama.
saya punya pendapat yang berbeda sebagai pembeli maupun seller. Saya punya skor lebih tinggi Bukalapak dibanding Tokopedia
Sebagai Pembeli
Tokopedia tidak menyediakan layanan customer service, saat saya ketemu seler nakal. Bahkan feedback negatif saya dibantah sama seller, saya coba reply balik tidak bisa.
Bukalapak punya customer service, bahkan sekarang ada layanan lebih buat pembeli prioritas
Sebagai Seller
Menurut alexa, pengunjung tokopedia peringkatnya lebih tinggi untuk pengunjung internasional, sedangkan untuk bukalapak pengunjung dalam negeri peringkatnya diatas dari tokopedia.
Bukalapak kurang unggul di server karena beberapa kali alami down, situs tidak bisa diakses baik lewat browser ataupun aplikasi.
Saat ini Bukalapak juga punya fitur reseller / istilah di bukalapak dikirim sebagai pelapak
itu review dari saya, bukan orang Tokped maupun BL
Lebih nyaman jual-beli di fb, lanjut WA. Bayar dulu, barang kirim. Kalau ragu, gunakan rekber. Syukur bisa pantau langsung. Masalah tipu menipu di mana saja ada. Tinggal pintar²nya kita cari penjual yg recomended. Pengiriman bisa pilih cargo termurah.
Tapi.. kl pembeli nya penggunaka kredit card, paling enak itu belanja di bukalapak bro… Kenapa? Krn tokopedia membebankan fee nya tinggi sekali… Untuk pembayaran full atau cicilan.
Jadi pembayaran menggunakan kredit card tetap bukalapak yang unggul.
Bukalapak memberikan gratis ongkir setiap hari sedangkan tokopedia tidak, bukalapak memberikan ongkir murah ditambah lagi diskon gratis ongkir misalnya ongkir 22rb udah pake jnt di potong diskon jadi 12rb saja, sedangkan tokopedia tidak ada diskon ongkir, ditambah lagi hrga ongkir nya lebih mahal, bayangkan saja kita membeli barang cuma 40rb lantas ongkirnya pun 40rb jnt, paling murah 25rb itu juga menggunakan jasa pos Indonesia yg paling cepat sampai 5hari semenjak ada bukalapak saya tidak pernah lagi belanja di tokopedia, apalagi skrg ada shopie yg full gratis ongkir tidak membayar sama sekali
tokopedia lebih mantap jauh diatas Bukalapak,, ini kelebihan tokopedia: lebih ramai pengunjung, sistem jarang Maintenance, fitur periklanan lebih preandly, iklan baru, yg baru kita upload langsung tampil di urutan pertama di halaman “Semua Etalase” dan jika pengunjung yg mengunjungi halaman Etalase kita langsung bisa melihat ikla baru kita.
ini pengalaman yg saya analisa selama ini: Toped jauh lebih efektip dari BL.